Pengertian Kisaran Nilai Peluang
Pengertian Kisaran Nilai Peluang - Secara sederhana kisaran nilai peluang sanggup diartikan sebagai asumsi kemungkinan munculnya suatu insiden di dalam sebuah ruang sampel. kita ambil teladan di dalam sebuah pertandingan sepak bola, wasit akan memakai uang logam atau koin untuk memilih kesebelasan mana yang akan memperoleh bola pertama. Dari pelemparan koin tersebut, manakah yang mempunyai peluang lebih besar untuk muncul, gambar atau angka? Karena bentuk koin simetris dan hanya mempunyai dua sisi, maka peluang munculnya gambar atau angka yaitu sama.
Apabila masing-masing titik sampel di dalam ruang sampel S mempunyai peluang yang sama untuk muncul, maka peluang munculnya insiden A dalam ruang sampel S adalah:
P(A) = n(A)
n(S)
n(A) = banyaknya anggota atau titik sampel insiden A
n(S) = banyaknya anggota atau titik sampel pada ruang sampel S
Perhatikan teladan soal di bawah ini:
Contoh Soal:
Sebuah dadu dilemparkan. Hitunglah peluang munculnya mata dadu:
a. lebih dari 4
b. 7
c. bilangan prima
Penyelesaian:
Karena bentuk dadu simetris dan tidak berat sebelah, maka setiap sisi dadu mempunyai peluang yang sama untuk muncul. Kejadian yang mungkin muncul yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 sehingga n(S) = 6.
a. kita umpamakan A yaitu insiden munculnya mata dadu yang lebih dari 4. Maka A = {5, 6} sehingga n(A) = 2.
P(A) = n(A) = 2/6 = 1/3
n(S)
b. kita umpamakan B yaitu insiden munculnya mata dadu 7. Karena tidak ada mata dadu 7 maka B = { } dan n(B) = 0
P(A) = n(A) = 0/6 = 0
n(S)
c. misalkan C yaitu insiden munculnya mata dadu berupa bilangan prima. C = {2, 3, 5} maka n(C) = 3.
P(A) = n(A) = 3/6 = 1/2
n(S)
Batas-Batas Nilai Peluang
Ketika melempar sebuah dadu kita sanggup memilih peluang dari beberapa kejadian, seperti:
a. P(3) = 1/6
b. P(ganjil) = 3/6 = 1/2
c. P(kurang dari 5) = 4/6 = 2/3
d. P(7) = 0/6 = 0
e. P(kurang dari 7) = 6/6 = 1
Dari pembagian terstruktur mengenai di atas kita sanggup menyimpulkan bahwa kisaran nilai peluang pada pelemparan dadu yaitu antara 0 dan 1. P(A) = 1 menawarkan bahwa insiden itu sudah niscaya terjadi atau disebut sebagai suatu Kepastian. Sedangkan P(A) = 0 menawarkan bahwa insiden tersebut tidak mungkin terjadi atau deisebut sebagai suatu Kemustahilan.
Dengan demikian, apabila peuang sembarang insiden A yaitu P(A), maka 0 ≤ P(A) ≤ 1. Jika B yaitu pemanis dari insiden A atau B = Ac , P(A) + P(Ac) = 1 atau P(Ac) = 1 – P(A).
Contoh Soal:
Peluang yang dimiliki seorang anak di Papua untuk terkena busung lapar yaitu 0,12. Lalu berapakah peluang seorang anak tidak terkena penyakit busung lapar?
Penyelesaian:
P(terkena busung lapar) = 0,11
P(tidak terkena busung lapar) = 1 – P(terkena busung lapar)
P(tidak terkena busung lapar) = 1 – 0,11
P(tidak terkena busung lapar) = 0,89
Demikianlah rangkuman bahan perihal Pengertian Kisaran Peluang dan beberapa teladan soal yang sanggup kalian pelajari semoga sanggup menuntaskan soal-soal yang berkaitan dengan kisaran nilai peluang. Semoga bermanfaat hingga jumpa lagi pada artikel Rumus Matematika Dasar selanjutnya.