Cara Menciptakan Diagram Histogram Dan Poligon Frekuensi

Cara Membuat Diagram Histogram dan Poligon Frekuensi  - Sebelumnya Rumus Matematika Dasar sudah pernah menjabarkan mengenai tabel frekuensi data berkelompok yang dikenal juga sebagai tabel distribusi frekuensi. Sekarang mari kita ingat lagi bahan tersebut dengan mengamati tabel distribusi frekuensi data berkelompok dari nilai ujian Matematika 50 siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama Tunas Bangsa di bawah ini:


Pada tabel di atas, data yang ada dikelompokkan ke dalam tujuh kelas interval. Interval yang pertama yaitu 50 – 54 dimana frekuensinya yakni 2, artinya siswa yang menerima nilai ulangan di antara 50 – 54 ada 2 orang. Pada interval tersebut, nilai 50 menjadi batas bawah sementara nilai 54 menjadi batas atas kelas.

Selain terdapat batas atas dan batas bawah, dikenal juga istilah tepi bawah dan tepi atas kelas. Tepi bawah dan tepi atas kelas tersebut dipakai untuk memastikan bahwa data yang masuk benar-benar berada di kelas interval yang tepat. Di samping itu, tepi bawah dan tepi atas kelas juga berfungsi untuk memilih panjang dari kelas interval apabila data-data yang ada telah tersaji dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Adapun cara memilih tepi bawah dan atas kelas yakni sebagai berikut:

Tepi bawah kelas = batas bawah kelas – 0,5
Tepi atas kelas = batas atas kelas + 0,5

Sementara panjang kelas innterval merupakan selisih yang terjadi antara tepi atas dan tepi bawah kelas. Kita ambil teladan dari tabel di atas untuk interval yang pertama yaitu 50 – 54 sanggup ditentukan:

Tepi bawah kelas = 50 – 0,5 = 49,5
Tepi atas kelas = 54 + 0,5 = 54,5
Panjang kelas = 54,5 – 49,5 = 5


Histogram dan Poligon Frekuensi

Dari tabel distribusi frekuensi kita sanggup menciptakan sebuah diagram dengan memakai beberapa persegi panjang yang disebut sebagai histogram. Bentuk dari histogram hampir sama dengan diagram batang namun pada histogram persegi panjang atau batang-batang yang ada saling berhimpitan. Pada histogram, tiap-tiap persegi panjang memilih kelas tertentu, lebar persegi panjang mengatakan panjang kelas sementara tinggi persegi panjang mengatakan frekuensinya. Dari tabel yang sudah dijelaskan di atas, kita sanggup menciptakan histogramnya menjadi ibarat yan gtampak pada gambar di bawah ini:

Cara Membuat Diagram Histogram dan Poligon Frekuensi Cara Membuat Diagram Histogram dan Poligon Frekuensi


Selain dengan histogram, kita juga sanggup menggambarkan tabel distribusi frekuensi dengan memakai poligon frekuensi. Poligon frekuensi sanggup kita buat dengan cara menghubungkan titik-titik tengah dari tiap kelas interval secara berurutan. Agar poligon frekuensi “tertutup” pada ujung-ujungnya, maka sebelum kelas paling bawah dan sesudah kelas paling atas kita tambahkan satu lagi kelas dengan frekuensi nol. Berikut yakni hasil penyajian tabel distribusi nilai yang ada di atas ke dalam poligon frekuensi:

Cara Membuat Diagram Histogram dan Poligon Frekuensi Cara Membuat Diagram Histogram dan Poligon Frekuensi


Demikianlah selesai dari pembahasan bahan perihal Histogram dan Poligon Frekuensi. Cermati dengan seksama klarifikasi yang diberikan di atas supaya kalian sanggup menguasai bahan ini dengan baik sehingga sanggup menyajikan tabel distribusi frekuensi ke dalam bentuk histogram maupun poligon frekuensi. Selamat mencoba!!!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel